Senin, 02 Mei 2016



Pengertian Koloid

Salah satu sistem koloid yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah susu. Pasti sudah jadi minuman yang hampir setiap hari dikonsumsi kan? Hehe. Sistem koloid adalah adalah suatu bentuk campuran antara dua zat atau lebih yang bersifat homogen. Sistem tersebut terdispersi sehingga tidak terjadi endapan karena pengaruh grafitasi. Coba perhatikan susu cair dan campuran pasir dalam air, mana yang terjadi endapan? Yups betul sekali, pastinya campuran pasir- air yang mengalami pengendapan. Untuk lebih jelasnya lihat bagan di bawah ini.

Bagan klasifikasi materi
Dari bagan di atas, sebenarnya koloid adalah fasa antara campuran homogen dan heterogen. Secara visual, sistem koloid terlihat homogen karena tidak ada pemisahan dari dua atau tiga zat yang berbeda. Namun secara komponen, secara mikroskopis, sebenarnya sistem koloid terdiri dari dua atau lebih zat yang berbeda.

Perhatikan gula yang dilarutkan dalam air! Kemudian mintalah orang lain untuk menerka apa yang ada di dalam gelas itu. Sudah pasti jawabannya air karena gula yang terlarut secara kasat mata tidak bisa dilihat dengan mata. Gula sudah menyatu dengan air sehingga terkesan larutan adalah campuran homogen. Kasus lain, larutkan susu bubuk ke dalam air panas kemudian diaduk. Kemudian tanyakan kepada orang lain. Sudah pasti sebagian besar orang lain dapat menjawabnya dengan benar. Tapi coba tanyakan lebih jauh, mana yang susu dan mana yang air. Sudah pasti akan sulit menjawabnya karena susu  sudah terdispersi secara sempurna dalam air sehingga tidak bisa dibedakan antara air dan susu tersebut. Nah itulah yang disebut koloid. Sudah paham kan? Kalau masih bingung silakan tarik napas panjang dan lihat pemandangan sekitar, kemudian lanjut lagi belajarnya.

Banyak sekali sistem koloid yang ada di sekitar kita. Perhatikan apa yang ada di sekitar kita seperti embun di pagi hari, kabut asap, susu, sampoo, santan, agar- agar, lem, dan lain sebagainya. Sebagai bahan latihan coba sebutkan sistem koloid yang ada di lingkungan kalian. Yuks mulai dari sekarang…


Macam- macam Koloid

Sebelum membahas tentang macam- macam koloid. Mari kita pelajari terlebih dahulu apa itu dispersi. Dispersi adalah campuran dari dua zat atau lebih. Dalam sistem tersebut ada yang disebut zat terdispersi dan zat pendispersi. Zat terdispersi lebih sedikit daripada jumlah zat pendispersinya. Korelasinya hampir sama dengan larutan. Misal larutan gula, maka pelarutnya adalah air dan yang terlarut adalah gula. Contoh tersebut bukan campuran terdispersi, namun hanya untuk memudahkan pemahaman terhadap apa itu koloid.

Ok, langsung saja, macam-macam koloid adalah sebagai berikut:

  • Aerosol adalah koloid yang memiliki zat pendispersinya berupa gas dan zat terdispersinya berupa cairan atau padatan. Contoh aerosol cair adalah kabut, awan, dan embun. Contoh aerosol padat adalah asap kendaraan, debu, asap pembakaran sampah, dan lain-lain.
  • Sol adalah koloid yang memiliki zat pendispersinya berupa cairan dan zat terdispersinya adalah padatan. Contohnya adalah air sungai, cat, dan tinta.
  • Emulsi adalah koloid yang memiliki zat pendispersi dan terdispersinya berupa cairan. Contohnya adalah susu, santan, dan minyak ikan.
  • Buih adalah koloid yang memiliki zat pendispersinya adalah cairan dan zat terdispersinya adalah gas. Contohnya adalah gelembung udara pada aerator dan alat damkar.
  • Gel adalah koloid setangah padat dan setengah cair. Contohnya adalah agar-agar, jelly, dan lem.

Bisa dilihat pada table berikut:
No
Jenis Koloid
Pendispersi
Terdispersi
Contoh
1
Aerosol cair
Gas
Cair
Kabut, awan, embun
2
Aerosol padat
Gas
Padat
Asap kendaraan/ sampah, debu
3
Sol
Cair
Padat
Air sungai, cat, tinta
4
Emulsi
Cair
Cair
Susu, santan, minyak ikan
5
Buih
Cair
Gas
Gelembung udara, APAR
6
Gel
Cair
Cair
Agar-agar, jelly, lem

Mudah bukan?
22.11.00 No comments » by Unknown
Posted in

Senin, 25 April 2016

Pengertian Alkuna

Gambar etuna (asetilena)
Alkuna adalah salah satu senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tiga pada salah satu atom karbonnya. Perbedaan dengan alkana dan alkena adalah adanya ikatan rangkap tiga pada salah satu atom karbonnya. Silakan klik alkana dan alkena untuk mempelajari kembali materi sebelumnya.

Rumus umum dari alkuna adalah CnH2n-2. Alkuna yang paling sederhana adalah etuna (C2H2) atau yang biasa disebut dengan asetilena yang biasa digunakan untuk pengelasan. Asetilena dapat dibuat dari kapur (CaO) yang direaksikan dengan batu bara (C) sehingga menghasilkan Kalsium karbida (CaC2) dan hasil samping berupa Karbon monoksida (CO). Kemudian CaC2 direaksikan dengan air akan menghasilkan Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan asetilena (C2H2). Untuk lebih jelasnya akan dibahas di sub bab berikutnya.


Tatanama Alkuna

Tatanama alkuna sama persis dengan alkena. Yang perlu diperhatikan adalah adanya rantai rangkap tiga sebagairantai utamanya. Silakan pelajari kembali materi alkena sebelumnya. Klik alkena. Nama IUPAC untuk alkuna berakhiran -una. Perhatikan tabel berikut :


Senyawa
Jumlah Atom Karbon (C)
Tata Nama
Alkil
C2H2
2
Etuna
Etil
C3H4
3
Propuna
Propil
C4H6
4
Butuna
Butil
C5H8
5
Pentuna
Pentil
C6H10
6
Heksuna
Heksil
C7H12
7
Heptuna
Heptil
C8H14
8
Oktuna
Oktil
C9H16
9
Nonuna
Nonil
C10H18
10
Dekuna
Dekil


Untuk lebih jelasnya langsung ke contoh di bawah. Perhatikan:
Gambar Heksuna
Dari gambar di atas, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebgai berikut:
  • Tentukan rantai terpanjangnya yaitu rantai yang terdapat ikatan rangkap tiga.
  • Beri penomoran dari yang terdekat dengan rantai rangkap tiganya.
  • Karena rantai terpanjangnya ada 5 atom C maka disebut pentuna (perhatikan  kotak orange).
  • Ada satu cabang pada nomor 4 yaitu metil (perhatikan lingkaran orange).
  • Penamaan yang tepat adalah 4-metil-2-pentuna.


Keisomeran

Keisomeran akan dibahas kemudian. Pada prinsipnya sama dengan alkena dan alkana. Untuk lebih jelasnya silakan pelajari kembali keisomeran pada alkena. Klik link alkena ini ya...happy study. Semangat. Sedikit kami berikan contoh:
Gambar Isomer pada Alkuna
Pada gambar di atas 1-butuna berisomer posisi dengan 2-butena. Angka 1 dan 2 merupakan perbedaan letak rantai rangkap tiga pada rumus bangunnya. Apabila kesulitan belajar tentang keisomeran pada alkuna silakan kontak kami. Kami dengan senang hati akan membantu.

Reaksi pada Alkuna

Secara umum reaksi alkuna adalah sebagai berikut:
  1. Pembakaran, adalah reaksi antara alkuna dengan oksigen yang menghasilkan gas karbondioksida dan uap air pada pembakaran sempurna dengan hasil samping berupa panas yangdimanfaatkan untuk beberapa proses di antaranya oleh tukang las. Reaksinya sebagai berikut:
  2. Addisi, adalah reaksi alkuna dengan penambahan gas hidrogen sehingga terjadi penjenuhan senyawa alkuna yang menghasilkan senyawa alkana. Untuk memudahkan, pada addisi terjadi perubahan dari ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Berikut contohnya:


Sumber dan Kegunaan Alkuna

Dalam home industry seperti pada usaha pengelasan, terutama untuk bahan stainless, pengelasan yang dilakukan menggunakan asetilena. Asetilena ini dibuat melalui proses pereaksian batu karbid dengan air sehingga dihasilkan gas asetilena. Gas asetilena ini yang digunakan sebagai sumber panas dalam pengelasan.
Berikut reaksinya:
Untuk industri besar, pembuatan asetilena dengan mereaksikan gas alam (metana) dengan oksigen pada suhu dan tekanan tertentu hingga dihasilkan gas asetilena dan uap air.


Efek Penggunaan Alkuna

Selain mempunyai beberapa manfaat, pembakaran alkuna juga menghasilkan buangan berupa gas karbondioksida yang menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca. Selain itu, pada pembuatan asetilena dengan batu karbid menghasilkan gas samping berupa gas fosfin yang berbau sangat menyengat dan bersifat racun.

Cukup, pembahasan alkuna kali ini, kritik saran silakan kontak kami. Apabila ada pertanyaan seputar materi kimia dengan senang hati akan kami bantu. Salam cerdas!!!!!
19.31.00 No comments » by Unknown
Posted in

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Labels

Pages

Labels

Blogroll

About