Jumat, 01 April 2016


Sumur minyak
Sebagian besar dari kalian mestinya pernah berkendara, minimal pernah naik angkutan umum. Apa sih bahan bakarnya? Yups, benar sekali, ada bensin dan solar. Bensin dan solar adalah salah satu dari fraksi minyak bumi. Minyak bumi adalah senayawa hidrokarbon kompleks yang paling banyak dimanfaatkan untuk kehidupan sehari- hari. Minyak bumi inilah apabila disuling, bahasa gaulnya, fraksinasi, akan menghasilkan beberapa fraksi minyak diantara avtur, bensin, minyak tanah, solar, dll.

1. Proses Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi adalah hasil dari peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan hewan di suatu daerah yang subsidence (turun) secara perlahan (sumber: wikipedia.org). Pada intinya material senyawa organik tersebut tertimbun dan semakin lama semakin turun secara perlahan ke dalam bumi. Karena ada sedimen yang terus- menerus terbentuk di atasnya, maka tekanan semakin tinggi dan sudah barang tentu suhu pun makin meningkat. 
Akibat kenaikan suhu dan tekanan, maka akan timbul perubahan kimiawi dari senyawa organik tersebut. Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya minyak bumi. Minyak bumi inilah bisa berupa gas yang biasa disebut dengan LNG (Liquid Natural Gas) dan cairan yang nantinya dalam prosesnya akan difraksinasi sehingga akan dihasilkan beberapa fraksi bahan bakar dan lain sebagainya yang sangat kompleks.

2. Komposisi Minyak Bumi
Komponen terbesar dari minyak bumi adalah senyawa alkana. Alkana adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai senyawa tunggal. Untuk lebih jelasnya akan dipelajari tentang senyawa alkana lebih lanjut. Senyawa alkana diantara metana, etana, propana, butana, pentana, dll sesuai dengan panjang rantai C atau Carbon dalam senyawa tersebut. Sedangkan gas alam, komponen paling banyak adalah metana. Gas metana ini tidak dapat dicairkan walaupun dalam tekanan yang sangat tinggi. Lantas bagaimana gas alam ini bisa dijual/ diekspor? Gas metana hanya bisa dicairkan dengan cara pendinginan sampai suhu minus dan juga harus bertekanan tinggi, inilah yang biasa disebut dengan LNG.
Tahu tidak bedanya LNG dan LPG? LNG sudah dijelaskan di atas, sedangkan LPG adalah gas dari senyawa alkana (biasanya propana dan butana) yang hanya dicairkan dengan cara diberikan tekanan tinggi, tanpa perlu penyimpanan pada suhu minus. LPG inilah yang biasa digunakan dalam kehidupan rumah tangga. Tabung gas 3 kg misalkan adalah salah satu produk yang dihasilkan dari senyawa tersebut. 

3. Pengolahan Minyak Bumi
ilustrasi kilang minyak
Bagaimana minyak bumi diolah? Prinsip dasar pengolahannya adalah dengan cara distilasi. Distilasi adalah proses pemisahan komponen-komponen dalam suatu cairan berdasarkan titik didihnya. Jadi, dalam minyak bumi terdapat banyak komponen/ fraksi yang berbeda titik didihnya sehingga proses pemisahan yang tepat adalah dengan cara distilasi/ fraksinasi. Semakin panjang rantai atom C dalam suatu komponen maka titik didihnya akan semakin tinggi. Misalkan aspal mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada bensin.
Proses distilasi ini terjadi dalam menara distilasi atau yang biasa disebut dengan kilang minyak. Minyak bumi dari kapal tanker atau ditransfer ke dalam reboiler dalam sebuah unit fraksinasi, kemudian dipanaskan hingga mendidih. Kemudian akan dipisahkan berdasarkan fraksinya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar di bawah:
skema menara distilasi
4. Hasil Olahan Minyak Bumi (Fraksi Minyak Bumi)
Dari sekema menara distilasi di atas, hasil olahan minyak bumi adalah sebagai berikut:
a. Gas
Gas di sini merupakan salah satu komponen minyak bumi yang memiliki titik didih paking rendah. Di kehidupan sehari- hari, kita tidak asing lagi dengan LPG (elpiji). Komponen utama dalam LPG adalah propana (C3H8) dan butana (C8H10) sebanyak 99%. Sisanya adalah pentana dan komponen aditif seperti penambah bau. Karena pada dasarnya gas propana dan butana tidak berwarna dan tidak berbau. Maka perlu ditambahkan komponen aditif sebagai alarm awal terjadi kebocoran pada tabung gas maupun konektornya.
b. Avtur
Avtur merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam industri penerbangan. Ciri khas dari bahan ini adalah lebih stabil pada tekanan rendah karena saat pesawat terbang mengudara, terjadi penurunan tekanan, sehingga diperlukan bahan bakan yang lebih stabil saat pesawat di bawah maupun saat di udara.
c. Bensin
Inilah bahan bakar yang sudah tidak asing lagi bagi kita karena hampir setiap hari kita menggunakannya. Berbicara bensin mestinya tidak lepas dengan bilangan oktan. Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan (wikipedia.org). Komponen utama penyusun bensin adalah Oktana (C8H18) dan Heptana (C7H16), bilangan oktan tersebut berasal dari komponen utama penyusunnya yaitu oktana (oktan). Semakin besar bilangan oktan maka semakin bagus kualitas bensin tersebut. Karena semakin besar bilangan oktan akan mengurangi ketukan (knocking) yang terjadi pada mesin sehingga dapat mengurangi kerusakan pada mesin.
Beberapa bilangan oktan pada bahan bakar yang dipasarkan di Indonesia adalah sebagai berikut:
    1. Premium dengan angka oktan 88
    2. Pertamax dengan angka oktan 91
    3. Pertamax Plus dengan angka oktan 95
    4. Produk yang terbaru adalah Pertalite dengan angka oktan 90.
Dahulu, untuk memperbesar bilangan oktan adalah dengan penambahan TEL yang di dalamnya mengandung Timbal. Namun, efek negatif dari Timbal ini berupa pencemaran lingkungan dan dapat mengganggu kesehatan manusia sehingga penggunaannya saat ini dikurangi. Sebagai bahan pengganti digunakan Methyl Tertiaryy Butyl Ether, C5H11O (MTBE). Penggunaan MTBE ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan TEL.
d. Kerosin/ Minyak Tanah
Minyak tanah menjadi bahan bakar yang sangat sering digunakan di Indonesia sebelum ada konversi bahan bakar minyak tanah ke gas. Minyak tanah ini adalah bahan bakar cair dengan komponen utamanya adalah senyawa dengan atom C antara 12-15. Karena mempunyai atom C yang lebih panjang dari bensin sudah tentu bahan bakar ini mempunyai titik didih yang lebih besar daripada bensin.
e. Diesel
Di Indonesia biasa disebut dengan solar atau campuran bahan organik berupa biosolar. Titik didih solar lebih tinggi dari pada minyak tanah, namun mempunyai panas pembakaran yang lebih besar. Solar digunakan untuk bahan bakar bermesin diesel seperti truk, kereta api, dan bus.
f. Pelumas/ Oli
Pelumas/ Oli adalah salah satu produk samping minyak bumi yang biasa digunakan untuk pelumas mesin. Dengan adanya pelumas ini maka gesekan antar mesin menjadi lebih halus. Tujuannya untuk mengurangi keausan/ kerusakan mesin.
g. Parafin/ Lilin
Parafin adalah salah satu hasil olahan minyak bumi yang berbentuk padat pada suhu ruang dan berubah menjadi cairan ketika dipanaskan. Parafin biasa digunakan untuk lilin penerangan atau mainan yang bisa dibentuk.
h. Aspal/ Residu
Aspal merupakan residu akhir dari minyak bumi. Mempunyai titik didih yang sangat tinggi. Walaupun hanya berupa residu, aspal biasa digunakan untuk pembuatan jalan. Aspal berbentuk padat pada suhu ruang dan akan berubah menjadi cairan ketika dipanaskan.

5. Dampak Negatif Penggunaan Minyak Bumi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, banyak sekali manfaat minyak bumi ini. Namun penggunaannya yang terus menerus mempunyai dampak negatif, diantaranya:
a. Pencemaran Udara
Hasil samping dari pembakaran senyawa karbon adalah partikel karbon yang sangat halus yang sangat mengganggu pernafasan. Partikel ini bisa diamati dari buangan knalpot yang berwarna hitam. Hasil samping lain berupa gas karbon monoksida yang sangat berbahaya dalam tubuh. Karena gas ini lebih mudah terikat dalam darah daripada gas oksigen. Akibatnya, bisa menyebabkan sesak nafas. Selain itu, penggunaan TEL dalam bensin juga dapat beresiko bagi kesehatan tubuh.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air ini bisa berasal dari kebocoran- kebocoran kapal tanker pengangkut minyak atau mungkin buangan bekas oli dalam perairan yang akan merusak ekosistem yang ada dalam perairan.
c. Perubahan Iklim
Hasil dari pembakaran senyawa karbon yang paling utama adalah CO2 dan H2O. CO2 ini bisa menyebabkan efek rumah kaca (green house effect). Apa itu? Merupakan fenomena di mana cahaya matahari dapat masuk ke dalam bumi, namun panas dari sinar matahari tersebut sebagian tidak bisa dilepas kembali ke angkasa, akibatnya suhu udara naik. Dengan adanya kenaikan suhu udara tentunya akan menyebabkan es di kutub akan mencair.

Itulah yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. So, mulai saat ini bijak-bijaklah dalam menggunakan kendaraan. Saya menerima kritik dan saran apabila ada tulisan saya yang kurang sesuai. Silakan sampaikan di kolom komentar atau kontak kami.

Salam cerdas!!!!!
 
19.26.00 2 comments » by Unknown
Posted in

2 komentar:

  1. Perlu ditambahkan cara pengolahan minyak bumi selain proses penyulingan

    BalasHapus
  2. okey, nanti bisa ditambahkan seperti cracking dll.
    thanx masukannya

    BalasHapus

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Labels

Pages

Labels

Blogroll

About